Minggu, 17 April 2011

LAPORAN zOOvERT : cLassIS AMPHIbIA

1.1. Tujuan Praktikum
Untuk menyelidiki dan mengamati bentuk morfologi dan anatomi hewan yang termasuk ke dalam kelas amfibia.

1.2. Dasar Teori
Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.
Amfibi dijumpai diseluruh dunia kecuali di kutub. Mereka menempati sejumlah habitat yang berbeda-beda seperti hutan hujan, kolam, dan danau. Mereka juga ada di daerah berumput di lereng pegunungan tinggi, bahkan juga di gurun. Meskipun amfibi dewasa dapat bertahan hidup selama periode kemarau panjang, umum nya mereka membutuhkan tempat-tempat lembab seperti sungai dan kolam. Diwilayah hutan hujan tropis yang lembab, banyak katak dapat bertahan hidup tanpa memiliki sumber air tetap. Sebagai hewan yang berdarah dingin, amfibi tidak aktif dalam kondisi dingin. Pada kondisi ini mereka melakukan hibernasi, biasanya dalam lumpur di dasar kolam.
Amfibi memiliki ciri umum sebagai berikut :
• Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.
• Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).
• Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
• Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
• Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
• Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
• Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Amfibi merupakan tetrapoda atau vertebrata darat terendah. Tidak diragukan lagi, amfibi berasal dari satu nenek moyang ikan. Mungkin ha itu terjadi pada zaman devon. Transisi dari air ke darat tampak pada hal-hal berikut ;
1. Adanya modifikasi tubuh untuk berjalan ke darat disamping kemampuan berenang di air.
2. Tumbuhnya kaki sebagai pengganti sirip.
3. Terjadi perubahan pada kulit, sehingga memungkinkan beradaptasi dengan udara.
4. Terjadinya pergantian insang ke paru-paru.
5. Terjadinya perubahan system sirkulasi untuk keperluan resirasi dengan kulit dan paru-paru.
6. Adanya alat sensoris yang memiliki kemampuan baik di udara maupun didalam air.
Pada kepala terdapat : rims oris yang lebar untuk masuknya makanan, nares externs mempunyai peranan dalam pernafasan, sepasang arganon visus (mata) yang bulat. Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk menerima getaran suara. Pada akhir tubuh terdapat anus yang berfungsi sebagai pintu pelepas faeces, urine dan sel kelamin. Extremitas muka yang berupa kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas : brachium (lengan atas) yang berupa humerus, antibracium (lengan bawah) yang berupa radioulna, carpus (pergelangan tangan), menus (telapak tangan) yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari-jari); pada telapak tangan terdapat palm, di bawah jari pada hewan jantan terdapat penebalan terutama pada musim kawin. Extremitas belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha), crus (bagian kaki bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula, tarsus (pergelangan kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan phalangus (jari-jari).
Adapun ciri anatomi dari amfibi adalah sebagai berikut :
1) Pencernaan sempurna, berahang juga berkloaka. Mulut berlidah.
2) Alat pernafasan berupa paru-paru, kulit, dan insang. Pertukaran gas terjadi pada kulit. Larva bernafas dengan insang
3) Jantung beruang tiga, dua serambi dan satu bilik. Peredaran darah tertutup terdapat arteri karotis, sistemik, dan pulmokutaneus.
4) Memiliki 3 macam pembuluh balik yaitu vena kafa, vena porta, dan vena pulmokutanus.
5) Ginjal tipe mesonefroid dengan saluran kemih urin keluar lewat kloaka.Kandung kemih merupakan gelembung tipis di sebelah sisi ventral kloaka
6) Otak terbagi menjadi lima bagian dengan 10 saraf cranial.
7) Memiliki kelenjar endokrin dan kelenjer tiroid. Telur terbungkus gelatin, di letakkan dalm air, menetas menjadi larva dan mengalami metamorphosis menjadi katak dewasa.
BAB V
PEMBAHASAN
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Amfibi
Ordo : Anura
Familia : Ranidae
Genus : Rana
Species : Rana cancrivora (katak)
5.1. Morfologi Katak
Badan katak terdiri atas 3 bagian yaitu :
a) Caput (kepala), bentuknya kurang lebih segitiga. Padanya terdapat alat-alat sebagai berikut:
• Rima oris (celah mulut), pada ujung dari rostum (moncong).
• Cavum oris (rongga mulut), di dalam cavum oris terdapat alat-alat:
- Maxilla (rahang atas) mempunyai dentes (gigi) berbentuk conus. Dentes berguna untuk memegang mangsanya tidak untuk menghaluskan.
- Mandibula (rahang bawah), tidak mengandung dentes
- Pallatum (atap mulut)
- Os vomer berbentuk huruf ‘V tidak mengandung dentes.
- Neres posteriors sive choane, merupakan 2 lubang dikanan dan dikir os vemer. Ia menghubungkan cavum nasi (rongga hidung) dan cavum oris.
- Lingua (lidah), berpangkal dicranial mandibula bersifat bifida (bercabang), ujung caudal bebas dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa.
- Ostium tubae auditivar, lubang didekat tiap-tiap sudut mulut, menghubungkan cavum oris dengan rongga telinga
- Dikanan kiri lingua terdapat lubang yang menuju ke saccus voklais (kantong suara).
• Neres anteriores, lubang-lubang kecil terdapat di sebelah dari Rima oris
• Organum visus (alat penglihat) dilengkapi dengan:
- Palpebra superior (pelupuk mata atas).
- Palpebra inferior (pelupuk mata bawah).
- Palpebra nictitans, suatu kulit transparan untuk menjaga mata terhadap kekeringan dan geseran di dalam air.
- Bulbus oculi (bola mata), padanya dapat dilihat dengan jelas adanya, iris dan pupil
b) Cervix (leher) tidak nampak nyata.
c) Truncus (badan), terdapat di sebelah caudal caput pada yang betina relatif lebih besar.
d) Extremetias (anggota badan), ada 2 pasang yaitu :
• Extremitas anterior (anggota badan muka), jumlahnya 1 pasang. Bagiannya adalah:
- Branchum (lengan atas)
- Anterbraceum (lengan bawah)
- Manus (tangan)
- Digiti (jari), berjumlah 4 buah. Pada yang jantan jari yang pertama di mefioventral terdapat penebalan kulit yang lebih banyak pigmennya sehingga tampak warnanya lebih hitam dan akan tampak jelas pada waktu breeding season (masa kelamin), penebalan ini berguna untuk memegang tubuh partnernya pada waktu berpasangan.
• Extremitas posterior (anggota badan belakang).
Juga terdiri atas 1 pasang dimana bagiannya adalah:
- Femur (paha)
- Crus (tungkai paha)
- Pes sive pedes (kaki)
- Digiti (jari) 5 buah)
- Membrana (selaput) untuk berenang dan merupakan kulit tipis diantara digiti
Anatomi Katak
1) Muscular system ( sistem otot )
Sistem otot pada Amfibi merupakan sistem otot yang kompleks. Susunan otot-ototnya memperlihatkan banyak modifikasi berhubung dengan gerakan-gerakan kompleks dari ekstremitates. Musculi dorsi tidak lagi terbagi menjadi myomer, tetapi membentuk berkas-berkas longitudinal atau obliqua, sebagian terletak di atas vertebrae sebagian diantara processus transversus, dan sebagian lagi diantara ilia dan urostyles
2) Cardiovasculare system (sistem peredaran darah)
Sistem peredaran darah katak terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung katak terdiri :
- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

3) Digestorium system (sistem pencernaan)
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
1. rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
2. esofagus; berupa saluran pendek,
3. ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,
4. intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
5. kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.
4) Urogenitalia system (system reproduksi)
1. Sistem Genitalia Amfibi Jantan
Pada amfibi jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen. Saluran reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai. Pada urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan lebih kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan.
2. Sistem Genitalia Amfibi Betina
Pada betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium. Saluran reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah caudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar