LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
ZOOLOGI VERTEBRATA
I. Topik Praktikum
“Kelas Mammalia (Mus musculus )”
II. Tujuan Praktikum
Untuk menyelidiki bentuk morfologi dan anatomi hewan yang termasuk pada kelas mammalia.
III. Dasar Teori
A. Karakteristik Mammalia
Mamalia (Bahasa Yunani, mamal, “kelenjar susu”) merupakan salah satu anggota vertebrata yang memiliki rambut. Suatu karakteristik penentu seperti bulu terbang pada aves. Sebagian besar mamalia memiliki metabolisme yang aktif dan merupakan hewan endoterm. Sistem peredaran darah yang efisien (termasuk jantung beruang empat) mendukung laju metabolisme yang tinggi. Memiliki suatu lembaran otot yang disebut diafragma membantu mengalirkan udara ke paru. Rambut dan lapisan lemak dibawah kulit juga membantu tubuh mempertahankan panas metabolik dalam tubuh.
Kelenjar mammae yang menghasilkan susu adalah ciri yang membedakan mamalia seperti halnya juga rambut. Karena pada mamalia, biasanya induk memberikan makan anaknya dengan susu, ketika masa awal perkembangannya.
Sebagian besar mamalia dilahirkan dan tidak ditetaskan. Fertilisasi terjadi secara internal, dan embrio berkembang di dalam uterus dari saluran reproduksi betina. Pada mamalia eutheria (berplasenta) dan marsupial, lapisan uterus induk dan membrane ekstra embrionik yang berasal dari embrio bersama-sama membentuk plasenta, tempat nutrient berdifusi masuk ke dalam darah embrio.
Mamalia umumnya memiliki otak yang lebih besar di bandingkan dengan vertebrata yang lain dengan ukuran tubuh yang sama, dan banyak spesiesnya mampu belajar. Mamalia juga memiliki durasi pengasuhan anak yang relatif lama dikarenakan untuk memperpanjang waktu bagi si anak untuk mempelajari kemampuan dan keterampilan penting untuk kelangsungan hidupnya─proses meniru orang tuanya.
Dari segi evolusi diferensiasi geligi merupakan ciri penting lainnya. Sementara geligi reptilia umumnya berbentuk kerucut dan berukuran seragam, geligi mamalia memiliki berbagai ukuran dan bentuk yang diadaptasikan untuk mengunyah berbagai jenis makanan. Rahang juga telah mengalami pemodelan ulang selama evolusi mamalia dari reptilia, dan dua tulang rahang telah digabungkan dengan telinga bagian dalam mamalia.
B. Sistem Organ Mammalia
1. Sistem saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
2. Sistem Respirasi
Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
3. Sistem Sirkulasi
Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.
4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus.
5. Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
6. Sistem Reproduksi
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah, seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya. Sedangkan pada kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa hari, larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam kantong perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting induknya. Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.
C. Pembagian Kelas Mammalia
Mamalia berkembang dari leluhur reptilia lebih awal dari burung. Leluhur mamalia merupakan salah satu diantara hewan terapsida, yang merupakan bagian dari cabang sinapsida dari filogeni reptilia. Saat zaman Senozoikum datang setelah kepunahan massal di masa kretaseus, mamalia sedang melakukan radiasi adaptif besar-besaran.
Taksonomi mamalia dijelaskan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Sub-Kingdom : Metazoa
Filum : Chordata
Sub-Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Keanekaragaman itu diwakili oleh tiga kelompok utama yaitu :
1. Monotremata, mamalia yang bertelur (sub kelas Prototheria)
2. Marsupiala, mamalia berkanting (sub kelas Metatheria)
3. Mamalia berplasenta (sub kelas Eutheria)
1. Subkelas Prototheria
Subkelas ini merupakan mamalia petelur. Dari subkelas ini hanya terdapat beberapa ordo yaitu ordo Monotremata.
a. Ordo Monotremata: mempunyai tulang korakoid dan prekoraoid, tidak punya daun telinga, gigi hanya pada hewan muda, memiliki kloaka, penis hanya untuk jalan sperma, dan oviduk bermuara di kloaka. Hewan betina bertelur, tapi menyusui, yang jantan memiliki taji, makanannya vertebrata air dan suhu tubuh masih dipengaruhi keadaan lingkungan. Ordo Monotremata memiliki 2 famili, yaitu:Famili Tachyglossidae, memiliki ciri-ciri: beradaptasi untuk kehidupan di bawah tanah, membuat lubang dan mencari makan berupa serangga. Matanya kecil, telinganya tereduksi, dan moncongnya panjang, kaki kuat, bercakar lebar. Contoh: Zaglossus brujnii. Famili Ornithorynchydae, meiliki ciri-ciri yaitu terdapat di sekitar perairan/danau Australia. Mulut seperti paruh bebek, panjang biasa mencapai panjang 65 mm dan lebar 50 mm, lubang hidung terdapat di permukaan atas dari paruh, hewan ini disebut juga cocor bebek. Contoh:Platypus (Ornithorhynchus anatinus)
2. Subkelas Allotheria (telah punah)
3. Subkelas Theria
Subkelas ini memiliki dua ordo yaitu:
b. Ordo Pantotheria (telah punah)
c. Ordo Marsupialia
Ordo ini didominasi oleh mamalia berkantung. Hewan muda menyelesaikannya dalam marsupium (kantung pada tubuh betina). Ciri khasnya mempunyai sepasang tulang kantung yang berpaut pada panggul. Uterus dan vaginanya masing-masing berjumlah dua buah. Tidak memiliki plasenta, di dalam uterus, telur yang dibuahi berkembang, lalu masuk ke dalam marsupium, tumbuh menjadi fetus dan menempel pada puting susu dengan mulutnya. Ordo ini memiliki 3 famili, yaitu:Famili Didelphidae yang memiliki ciri-ciri diantaranya: Marsupialia primitive, mempunyai 5 jari dari setiap kakinya, berekor panjang, tidak berambut, dan dapat dipakai sebagai alat berpegang. Contoh: Didelphis marsuapilia. Famili Phalangeridae, memiliki ciri-ciri yaitu: mempunyai 5 jari pada tiap kakinya, kaki dapat dipakai untuk berpegangan, ekornya dapat dipakai sebagai alat pemegang. Contoh: Strigocuscus sp.(Kuskus). Famili MacropodidaeHidup terbatas di Australia, kakinya bermodifikasi untuk melompat, kaki muka berjari 5 kaki belakang dengan hallux yang tereduksi atau tidak ada sama sekali, ekor panjang dan dapat dipakai sebagai alat keseimbangan, memiliki kantung besar. Contoh; Kangguru (Dendrolagus sp.)
4. Intra kelas Eutharia
Merupakan mamalia berplasenta, pertumbuhan dan perkembangan fetus di dalam uterus, plasenta melekat pada uterus dan vagina hanya satu. Dari literature lain ada yang mengatakan bahwa Eutheria merupakan ordo. Spesialisasi Eutharia terdiri dari beberapa ordo, yaitu:
d. Ordo Insektivora (Pemakan Serangga). Hewan yang tergolong ordo ini memiliki ukuran badan yang kecil, moncongnya runcing, hidupnya subteranian (di bawah atau di dalam lubang), ada juga yang hidup di pohon dan aktif di malam hari. Daun telinganya pendek, hewan ini tersebarluas,Ordo ini memiliki 3 famili yaitu:Famili Erinaceidae; rambut-rambut dipunggung banyak bermodifikasi menjadi duri, bersifat nocturnal, makanannya insect, hewan yang hidup di Eropa mengalami hibernasi. Contoh: Hedgehog (Erinaceus europaeus). Famili Soricidae (celurut); giginya bervariasi dan dapat tanggal yang diganti oleh gigi yang lain, mata kecil dengan moncong yang panjang, aktif hampir 24 jam. Contoh:Crocidura suaveolens.Famili Talpidae (tikus mondok, males); hidupnya di lubang-lubang bawah tanah, kepalanya agak menggepeng, mata dan telinga tereduksi. Kaki muka bercakar dengan otot kaki dnan bahu membesar, kaki belakang memendek, tubuh berambut tebal dan lemas serta moncongnya panjang. Contoh: Talpa europaca
e. Ordo Chiroptera
Golongan mamalia yang dapat terbang, kaki dan tangan bermodifikasi menjadi sayap, kaki belakang relative kecil yang hanya dipakai untuk berpegangan ketika istirahat. Ordo ini terbagi menjadi 2 subordo:
Subordo Megachiroptera (kalong)
Famili Pteropodidae; relative besar, pemakan buah-buahan, matanya besar, aktif pada malam hari. Contoh:Pteropus vampyrus
Subordo Microchiroptera (kelelawar)
Famili-familinya, yaitu:Famili Nycteridae; bagian hidung terbuka dan berongga, daun telinga lebar, berekor panjang, setengah dari panjang total tubuh. Contoh: Nycteris javanica.Famili Megadermidae; gigi banyak tereduksi, pelebaran kulit hidung berkembang baik, hidup dalam gua-gua dan lubang-lubang. Contoh: Megaderma spasmo.Famili Rhinolophidae; Famili ini terbagi menjadi 2 subfamili, yaitu Rhinilophinae dan Hipposidarinae. Famili Vespertillonidae; dominan ditemukan di Jawa, moncong dan bibirnya sederhana. Contoh:Pipisterellus javanicus. Famili Mollosidae; bagian apex dari daun telinga membulat, biasa hidup berkoloni dandapat bermigrasi. Contoh: Tadarida plicata
f. Ordo Primata
Hampir semua jenis primate adalah omnivora dan aboreal dan hanya sedikit yang terrestrial dan insektivora. Anggota badannnya mudah digerakkan, berjalan dengan merapatkan seluruh telapak kakinya. Jari-jari tangan dan kaki berjumlah 5 buah dan diakhiri dengan kuku dan ibu jarinya dapat digerakkan ke belakang. Otak dan mata berkembang baik, penyebaran ordo ini terutama di daerah tropis. Memiliki 2 subordo, yaitu:
Subordo Prosimii
Golongan ini merupakan primate yang primitive, ditandai dengan muka yang berbentuk lonjong dan pasangan gigi seri yang pertama renggang ditengah (diastema), terdiri dari 4 famili:Famili Tupaiidae; golongan primate yang primitive dahulu sempat digolongkan ke dalam ordo insektivora, tetapi tempurung otaknya lebih besar dari hewan insektivora. Contoh: Tupaia javanica.Famili Lemuridae; golongan primate yang juga masih primitive, hidup aboreal dan ada beberapa yang terrestrial, berbentuk seperti bajing, semua jarinya berkuku, ekornya panjang dan berambut, kebanyakan terdapat di Madagaskar. Contoh:Macrocebus smithii.Famili Lorisidae; kepalanya bulat, mata besar, rambutnya halus dan telinga bulat. Ekor bervariasi dari panjang, pendek sampai tak berekor. Tipe kaki khusus untuk bergerak di pohon, kaki muka dan belakang samapanjang. Contoh; Nyctebus coucang (kukang).Famili Tarsiidae: hewan peralihan dari ordo Prosimii ke ordo Anthropoidea, kepa bulat dengan moncong rata, badannya pendek dan kaki panjang, bentuk kaki beradaptasi untuk di darat dan di atas pohon. Tersebar di Pulau Sumatera sampai Filifina. Contoh; Tarsius spectrum(binatang hantu).
Subordo Anthropoidea
Hewan dalam ordo ini memiliki jari-jari pada anggota badannya berkuku sebagai pengganti cakar. Subordo ini terbagi menjadi 3 super family, yaitu:Ceboidea; yang termasuk dalam glongan ini adalah monyet-monyet dari Amerika Selatan, terdiri dari 2 famili: Cebidae dan Calltrichidae. Ciri-cirinya terdapat sekat hidung yang lebar, tidak terdapat bagian yang menulang pada telinga luarnya. Contoh: Ateles paniscus(black spider monkeys). Cercopithecoidea; memiliki sekat hidung yang sempit, ekor tidak dapat dipakai sebagai pemegang, ibu jari dapat berputar ke belakang. Terdiri dari family Cercopithecidae yang terdiri dari 2 sub family, yaitu; Sub family Colobinae, contohnya: Prebystis aygula (Surili-Jabar) dan Sub family Cercopithecinae, contohnya: Macaca fascicularis (monyet jawa).Hominoidea; memiliki rongga otak yang besar, bagian kepala naik sehingga dahinya jelas. Terdiri dari 3 famili, yaitu:Famili Hylobatidae; jenis kera tak berekor, lengannya panjang khusus untuk gerak mengayun, rambutnya sangat halus, penyebaran di Asia Tenggara. Contoh:Hylobates moloch (Owa Jawa).Famili Pongidae; menyerupai manusia dengan tulang rahang yang menonjol, tingginya dapat mencapai 175 cm, berjalan dengan 2 kaki, muka dan telinga bulat, tangan lebih panjang dari kakinya. Contoh: Pongo pygmaeus (orang utan Sumatera dan Kalimantan).Famili Hominidae; yaitu manusia, Homo sapiens
g. Ordo Lagomorpha
Hewan ini umumnya memiliki kaki muka yang lebih panjang dari kaki belakang, berjari 5 dan bercakar, gigi seri dapat tumbuh terus. Ekornya sangat tereduksi/tidak ada sama sekali, gerakan hanya lateral, makanannya adalah tumbuhan. Hanya memiliki satu family yaitu Leporidae yang memiliki cirri khas yaitu kaki belakang lbih panjang, telinga panjang dan ekornya pendek, dan bersifat nocturnal. Contoh: Oryctologus cuniculus (Kelinci).
h. Ordo Rodentia
Tubuhnya berukuran kecil; mempunyai gigi seri sepasang yang khas berbentuk pahat, besar, kuat, dapat tumbuh terus; makanannya tumbuh-tumbuhan; kaki dengan 5 jari dan bercakar; tidak memiliki taring; dan hidup pada berbagai macam habitat. Ordo ini terbagi menjadi 4 famili:Famili Sciuridae; mata besar, telinga bervariasi, ekor biasanya pendek dan berambut, bersifat diurnal dan herbivors. Contoh: Collosciurus rotates (bajing). Famili Muridae; ibu jari kaki belakang rudimenter, ekornya panjang tak berambut dan tak bersisik. Contoh: Tikus rumah (Rattus ratus). Famili Hystricidae;berkaki pendek, pentadactylus, badan ditutupi oleh duri-duri, berekor pendek, bersifat nocturnal. Contoh: Hystrix javanica.Famili Caviidae; hewan ini berasal dari Amerika, contoh: Cavia percellus (marmot)
i. Ordo Cetacea
Merupakan mamalia akuatik, habitatnya di samudra dan di sungai besar. Badannya menyerupai cerutu, jenis ikan sejati, beradaptasi dengan air sehingga bagian muka termodifikasi menjadi sirip. Kaki belakang tulang diganti dengan sirip ekor horizontal, banyak jenis-jenisnya yang mempunyai sirip punggung yang berguna untuk keseimbangan, sungutnya memanjang dan bergigo sederhana atau tidak ada sama sekali. Tidak memiliki leher dan daun telinga, kulitnya tebal, dan tidak berambut, lubang hidung terdapat didekat dahi, bernafas dengan paru-paru. Tubuh seperti kumparan, tidak memiliki kelenjar kulit, ekor panjang dan berakhir sebagai daun daging. Terbagi dalam 2 sub-ordo yaitu:Odonticeti; bergigi dan mempunyai lubang hidung tunggal, memiliki satu family, yaitu Delphinidae. Golongan ini memiliki moncong panjang dan bergigi, bersirip horizontal, sirip 2 seperti bulan sabit. Contoh:Delphinus delphis (Lumba-lumba). Mysticeti; tidak mempnyai gigi, sebagai pengganti rahang atas, maka mempunyai lapisan yang menanduk. Terdapat satu family; Famili Balanidae dimana punggungnya berwarna biru kehitaman, moncongnya lebar, hidup berkoloni di semua samudera. Contoh: Balaenoptera masculus
j. Ordo Carnivora
Merupakan hewan pemakan daging yang hidup terrestrial, kakinya berjari 5, kadang-kadang 4 dan bercakar. Taringnya kuat dan tajam, gerahamnya runcing, hewan ini beradaptasi radial, di seluruh dunia kecuali pulau-pulau tertentu yang terletak di tengah samudera. Ordo Carnivora memiliki beberapa famili yang akrab dengan kehidupan manusia, yaitu:Famili Canidae; ekornya pendek dan berambut, mulut runcing, kaki bulat dan panjang, dll. Contoh: Canis familiaris (anjing).Famili Ursidae; omnivore, berekor pendek, kebanyakan dapat memanjat pohon, dll. Contoh: Helarctos malayanus (Beruang Madu).Famili Mustelida; kaki berjari 5 dan bercakar yang tak dapat ditarik, berkelenjar kesturi. Contoh: Aonyx cinerea (Anjing Air).Famili Viverridae; berbulu panjang, berekor panjang, kaki pendek, bercakar, dll. Contoh: Paradoxurus hermaproditus (Musang).Familili Hyaenida; gigi besar untuk mengunyah, leher sempurna, kaki depan lebih panjang dari kaki belakang,dll. Contoh: Hyaena hyaena (Sebangsa anjing).Famili Felidae; bentuk gigi untuk mengunyah dan mengoyak, kepala agak bulat dan moncongnya pendek, terdapat bercak-bercak yang berkulit kasar, dll. Contoh: Felis domestica (Kucing peliharaan),Panthera tigris (Harimau).
k. Ordo Perissodactyla
Nama ordo ini berasal dari kata Perisso = ganjil, dactylus = jari, sehingga hewan ini memiliki telapak dengan jari-jari berjumlah ganjil. Berjalan dengan ujung jari (unguligrade), bersifat herbivore, tidak memiliki kantung empedu, kepala umunya bertanduk, kulit berambut jarang dan tebal, penyebarannnya terdapat di Amerika Selatan dan Tengah, Afrika dan Asia Selatan. Terdiri dari 3 famili; Eqidae, contoh: Equus cabalus (Kuda). Famili Tapiridae, contoh: Tapirus sp. (Tapir). Famili Rhinocerotidae, contoh: Rhinoceros unicornis
l. Ordo Artiodactyla
Merupakan golongan mamalia bertelapak genap, kaki panjang yang beradaptasi untuk pergerakan yang cepat, jari kaki unguligrade, jari no.3 dan 4 selalu berkembang sama panjang, jari kaki pinggir telah tereduksi, mempunyai perut yang besar dan kompleks dengan 2 atau 4 ruangan, mempunyai sepasang tanduk. Tersebar luas kecuali di Australia dan Selandia Baru, namun sekarang mulai diintroduksikan. Memiliki 1 subordo yaitu Suiformis yang terbagi lagi dalam 2 famili: Suidae, contoh;Sus barbatus (babi liar), Hippotamidae, contoh:Hippopotamus amphibious (kuda nil).
m. Ordo Pecora
Dalam literature lain, pecora merupakan intra ordo. Pecora atau yang dikenal dengan ruminantia, dominan tidak memiliki taring atas, jari kaki sebelah luar bentuknya kecil, kadang-kadang ada sisa cakar. Perut besar ada 4 ruangan dan kompleks, kebnanyakan bertanduk, terutama pada jantannya. Memiliki 4 famili:Famili Cervidae; mempunyai taring atas, mempunyai tanduk, kadang tunggal. Contoh: Muntiacus muntjak(kijang). Famili Girafidae; badan besar dan tinggi, tanduk kadang-kadang ada, kulit bercak-bercak bulat dan garis, makan daun-daunan. Contoh: Giraffa amelopordals (jerapah). Famili Antilocapridae; jari kaki yang ke 2dan ke 5 tidak terlihat, yang betina lebih kecil dari yang jantan, kuping panjang dan ekor pendek, berambut kasar. Contoh: Antilocarpa Americana.Famili Bovidae; kebanyakan memiliki sepasang tanduk, jari kaki ke 2 dan 5 tereduksi. Contoh: Bus bubalus(kerbau) dan Anoa depresicornis (anoa).
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
VII. Pembahasan
Klasifikasi mencit yaitu:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Order : Rodentia
Suborder : Myomorpha
Family : Muridae
Subfamily : Murinae
Genus : Mus
Species : Mus musculus
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Bulu mereka berkisar dalam warna dari cokelat muda sampai hitam, dan mereka umumnya memiliki putih atau bellys Buffy. Mereka memiliki ekor panjang yang memiliki sedikit bulu dan memiliki deretan lingkaran sisik (annulations). Tikus rumah cenderung memiliki panjang bulu ekor dan lebih gelap ketika hidup erat dengan manusia. Mereka berkisar 12-30 g berat badan.
1. Sistem Respirasi
paru-paru kiri terdiri dari satu lobus, sedangkan paru kanan terdiri dari empat lobus.Sistem ini terdiri dari cor, pulmo, bronchus, trachea, larynx, glandula sublingualis, glandula submandibularis, glandula parotis. Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
2. Sistem digestorium
Sistem pencernaan ini tardiri dari terdiri dari Traches Digestivus yaitu esophagus, ventriculus, duodenum, intestinum tenue, coecum, taenia, haustra, incisura, intestinum crassum, rectum, dan anus. Dan Glandula Digestoria yang terdiri dari hepar, vesic fellea, pancreas, ductus choleclochus, ductus hepaticus, dan ductus cysticus.
3. Sistem Urogenitale
Sistem reproduksi jantan terdiri atas:
a. Testis
Testis dikelilingi oleh tunika vaginalis dan selubung testis, bila testis diangkat dari skrotum, lapisan parietan tunika vaginalis tetap melekat pada skrotum, sedangan lapisan viseralis pembalut periosteumpada testis (dan epididimis) tetap bertaut erat pada kapsula testis dibawahnya yaitu albuginea.
b. Epididimis
Epididymis mamalia merupakan alat kelamin aksesori dinamik, tergantung pada androgen testikularis untuk memelihara status diferensial epitel. Epididmis terdiri dari beberapa bagian diantaranya :
Duktus Deferens, duktus deferens sebanyak 8 sampai 25 buah menghubungkan testis dengan duktus epididimis. Duktus deferens bergabung dalam lobules kecil dengan batas jelas pada jaringan ikat. Epitel duktuli deferens berbentuk silinder sebaris yang mengandung sel-sel bersilia dan tanpa silia.
c. Duktus Deferens, merupakan kelanjutan dari duktus epididmis yang setelah membuat lengkung tajam pada ujung ekor kemudian berlanjut lurus membentuk duktus deferens dengan ciri bagaian awal duktus deferens terdapat dalam tunikulus spermatikus. Lipatan mukosa duktus deferens dibaluti oleh epitel silinder banyak lapis. Sebelum mencapai akhir saluran, epiel nerubah menjadi epitel sebaris.
d. KelenjarAksesoris
Terdiri dari Glandula Vesikulosa, Kelenjar Prostat, dan kelenjar Bulbouretralis. Glandula Vaskulosa terdapat sepasang yang bersifat sebagai kelenjar tubulus majemuk. Epitel kelenjar bertipe silinder banyak lapis dengan sel-sel tinggi dan sel basal kecil. Duktus sekretoris utama dan intralobularis dibatasi oleh epitel berbentuk kubus yang serupa atau berbentuk silinder banyak lapis.
Kelenjar prostat, merupakann kelenjar tubulal veolar berkembang dari epitel uretra pelvis. Secara topografik dibedakan dua bagian, bagian padat kelenjar atau luar (corpus prostate) dan bagian yang menyebar atau bagian dalam (parsdisse minata prostate)
Kelenjar Bulbouretralis, terdapat sepasang kelenjar cowper terletak di dorsallateral uretra dalam rongga pelvis. Bersifat sebagai kelenjar tubulus majemuk (babi, kucing dan kambing jantan) atau tubula alveolar (kuda, sapi dan domba jantan). Ujung kelenjarnya dibatasi epitel silinder sebaris tinggi dan kadang-kadang tampak sel basal.
e. Uretra
Uretra hewan jantan dibagi atas tiga segmen yaitu prostat, membranosa, dan spanguosa. Epitel pembalut utama adalah epitel peralihan dengan bercak-bercak epitel silinder sebaris, epitel silinder banyak baris atau kubus baris.
f. Penis
Terdiri atas korpora kavernosa penis, terdapat sepasang yang muncul dari tuberosirus isiodikus dan membentuk badan penis (corpus penis). Selain korpora kevernosa penis juga terdapat glans penis yang dibaluti oleh tunika labuginea yang kaya akan serabut elastic, berlanjut membentuk trabekula yang mengitari rongga yang mengandung erektil mirip dengan korpus spongiosum penis.
Sistem Reproduksi Betina:
a. Ovarium, merupakan kelenjar ganda sebagai kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin yang mampu menghasilakn secret berupa ovum (sekresi eksokrin) dan menghasilkan ovarium terutama estrogen dan progesterone (sistem endokrin). Pada ovarium terdapat beberapa bagian seperti folikel ovarium, utresia, kelnjar interstitial, korpus luteum.
b. Tuba Uterina (Oviduk)
Bersifat bilateral, strukturnya berliku-liku yang menjulur dari daerah ovarium ke koruna uterine dan menyalurkan ovum, spermatozoa dan zigot. Terdapat tiga segmen yaitu infundibulum berbentik corong besar, ampula bagian berdinding tipis yang mengarah ke belakang dar infundibulum dan isthmus segmen berotot sempit yang berhubungan langsung dengan uterus.
c. Uterus
Merupakan tempat implantasi konsptus (zigot yang telah berkembang menjadi embrio) yang selanjutnya menjalani serangkaian perubahan. Terdiri dari koruna bilateral yang dihubungkan dengan tuba uterine, korpus dan serviks, yang berhubungan dengan vagina.
d. Serviks atau leher vagina
Berdinding tebal karena berotot dan banyak mengandung serabut elastic mukosa sub mukosa membentuk lipatan primer tinggi dan berlanjut dengan lipatan sekunder dan tersier.
e. Vagina
Merupakan buluh berotot yang menjulur dari serviks sampai vestibulum. Lipatan memanjang rendah dari mukosa-sub mukosa terentang sepanjang vagina.
f. Vestibulum
Dibatasi dari bagian kaudal vagina oleh lipatan rudimenter yakni heimen. Dinding vestibulum memiliki lubang permuaraan uretra, kelenjar vestibularis mayor dan minor dan kadang-kadang saluran memanjang dukutus epoofuron (buluh gurtner).
g. Klitoris
Homolog dengan penis hewan jantan, terletak jauh dari daerah kaudal vestibulum dekat komisura ventralisdari vulva. Klitoris terdiri dari korpora kavernosa klitoridis yang bersifat ereksil, galns klitoris yang rudimenter dan prepusium klitoris.
h. Vulva
Dibentuk oleh labia vulvae. Bagian luar dibalut oleh kulit yang kaya akan kelenjar apokrin dan kelenjar palit. Buluh halus tersebar pada permukaan kulit. Labia banyak memiliki pembuluh darah dan pembuluh limfe kecil yang mengalaimi kongesti selama berahi sehingga tampak menggembung.
@#@#@#@#@#@#@#@#@#@#@#@##@#@#@#@#@#@#@#@#@
VIII. Kesimpulan
Secara umum, ciri – ciri tubuh mammalia yaitu Tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin.Pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik.Tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina.Diagfragma yang menventilasi paru-paru.Mempunyai kantung amniotik.Tubuh yang endoterm atau berdarah panas.Bernafas melalui paru-paru.Mempunyai cuping telinga.Gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar.
Dan ciri – ciri khususnya yaitu Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi.Memiliki kantung pada mamalia marsupialia.Memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap.Anggota gerak depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang.Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
kumpulan tugas biologi
Rabu, 27 April 2011
Minggu, 17 April 2011
LAPORAN zOOvERT : cLassIS AMPHIbIA
1.1. Tujuan Praktikum
Untuk menyelidiki dan mengamati bentuk morfologi dan anatomi hewan yang termasuk ke dalam kelas amfibia.
1.2. Dasar Teori
Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.
Amfibi dijumpai diseluruh dunia kecuali di kutub. Mereka menempati sejumlah habitat yang berbeda-beda seperti hutan hujan, kolam, dan danau. Mereka juga ada di daerah berumput di lereng pegunungan tinggi, bahkan juga di gurun. Meskipun amfibi dewasa dapat bertahan hidup selama periode kemarau panjang, umum nya mereka membutuhkan tempat-tempat lembab seperti sungai dan kolam. Diwilayah hutan hujan tropis yang lembab, banyak katak dapat bertahan hidup tanpa memiliki sumber air tetap. Sebagai hewan yang berdarah dingin, amfibi tidak aktif dalam kondisi dingin. Pada kondisi ini mereka melakukan hibernasi, biasanya dalam lumpur di dasar kolam.
Amfibi memiliki ciri umum sebagai berikut :
• Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.
• Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).
• Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
• Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
• Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
• Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
• Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Amfibi merupakan tetrapoda atau vertebrata darat terendah. Tidak diragukan lagi, amfibi berasal dari satu nenek moyang ikan. Mungkin ha itu terjadi pada zaman devon. Transisi dari air ke darat tampak pada hal-hal berikut ;
1. Adanya modifikasi tubuh untuk berjalan ke darat disamping kemampuan berenang di air.
2. Tumbuhnya kaki sebagai pengganti sirip.
3. Terjadi perubahan pada kulit, sehingga memungkinkan beradaptasi dengan udara.
4. Terjadinya pergantian insang ke paru-paru.
5. Terjadinya perubahan system sirkulasi untuk keperluan resirasi dengan kulit dan paru-paru.
6. Adanya alat sensoris yang memiliki kemampuan baik di udara maupun didalam air.
Pada kepala terdapat : rims oris yang lebar untuk masuknya makanan, nares externs mempunyai peranan dalam pernafasan, sepasang arganon visus (mata) yang bulat. Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk menerima getaran suara. Pada akhir tubuh terdapat anus yang berfungsi sebagai pintu pelepas faeces, urine dan sel kelamin. Extremitas muka yang berupa kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas : brachium (lengan atas) yang berupa humerus, antibracium (lengan bawah) yang berupa radioulna, carpus (pergelangan tangan), menus (telapak tangan) yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari-jari); pada telapak tangan terdapat palm, di bawah jari pada hewan jantan terdapat penebalan terutama pada musim kawin. Extremitas belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha), crus (bagian kaki bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula, tarsus (pergelangan kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan phalangus (jari-jari).
Adapun ciri anatomi dari amfibi adalah sebagai berikut :
1) Pencernaan sempurna, berahang juga berkloaka. Mulut berlidah.
2) Alat pernafasan berupa paru-paru, kulit, dan insang. Pertukaran gas terjadi pada kulit. Larva bernafas dengan insang
3) Jantung beruang tiga, dua serambi dan satu bilik. Peredaran darah tertutup terdapat arteri karotis, sistemik, dan pulmokutaneus.
4) Memiliki 3 macam pembuluh balik yaitu vena kafa, vena porta, dan vena pulmokutanus.
5) Ginjal tipe mesonefroid dengan saluran kemih urin keluar lewat kloaka.Kandung kemih merupakan gelembung tipis di sebelah sisi ventral kloaka
6) Otak terbagi menjadi lima bagian dengan 10 saraf cranial.
7) Memiliki kelenjar endokrin dan kelenjer tiroid. Telur terbungkus gelatin, di letakkan dalm air, menetas menjadi larva dan mengalami metamorphosis menjadi katak dewasa.
BAB V
PEMBAHASAN
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Amfibi
Ordo : Anura
Familia : Ranidae
Genus : Rana
Species : Rana cancrivora (katak)
5.1. Morfologi Katak
Badan katak terdiri atas 3 bagian yaitu :
a) Caput (kepala), bentuknya kurang lebih segitiga. Padanya terdapat alat-alat sebagai berikut:
• Rima oris (celah mulut), pada ujung dari rostum (moncong).
• Cavum oris (rongga mulut), di dalam cavum oris terdapat alat-alat:
- Maxilla (rahang atas) mempunyai dentes (gigi) berbentuk conus. Dentes berguna untuk memegang mangsanya tidak untuk menghaluskan.
- Mandibula (rahang bawah), tidak mengandung dentes
- Pallatum (atap mulut)
- Os vomer berbentuk huruf ‘V tidak mengandung dentes.
- Neres posteriors sive choane, merupakan 2 lubang dikanan dan dikir os vemer. Ia menghubungkan cavum nasi (rongga hidung) dan cavum oris.
- Lingua (lidah), berpangkal dicranial mandibula bersifat bifida (bercabang), ujung caudal bebas dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa.
- Ostium tubae auditivar, lubang didekat tiap-tiap sudut mulut, menghubungkan cavum oris dengan rongga telinga
- Dikanan kiri lingua terdapat lubang yang menuju ke saccus voklais (kantong suara).
• Neres anteriores, lubang-lubang kecil terdapat di sebelah dari Rima oris
• Organum visus (alat penglihat) dilengkapi dengan:
- Palpebra superior (pelupuk mata atas).
- Palpebra inferior (pelupuk mata bawah).
- Palpebra nictitans, suatu kulit transparan untuk menjaga mata terhadap kekeringan dan geseran di dalam air.
- Bulbus oculi (bola mata), padanya dapat dilihat dengan jelas adanya, iris dan pupil
b) Cervix (leher) tidak nampak nyata.
c) Truncus (badan), terdapat di sebelah caudal caput pada yang betina relatif lebih besar.
d) Extremetias (anggota badan), ada 2 pasang yaitu :
• Extremitas anterior (anggota badan muka), jumlahnya 1 pasang. Bagiannya adalah:
- Branchum (lengan atas)
- Anterbraceum (lengan bawah)
- Manus (tangan)
- Digiti (jari), berjumlah 4 buah. Pada yang jantan jari yang pertama di mefioventral terdapat penebalan kulit yang lebih banyak pigmennya sehingga tampak warnanya lebih hitam dan akan tampak jelas pada waktu breeding season (masa kelamin), penebalan ini berguna untuk memegang tubuh partnernya pada waktu berpasangan.
• Extremitas posterior (anggota badan belakang).
Juga terdiri atas 1 pasang dimana bagiannya adalah:
- Femur (paha)
- Crus (tungkai paha)
- Pes sive pedes (kaki)
- Digiti (jari) 5 buah)
- Membrana (selaput) untuk berenang dan merupakan kulit tipis diantara digiti
Anatomi Katak
1) Muscular system ( sistem otot )
Sistem otot pada Amfibi merupakan sistem otot yang kompleks. Susunan otot-ototnya memperlihatkan banyak modifikasi berhubung dengan gerakan-gerakan kompleks dari ekstremitates. Musculi dorsi tidak lagi terbagi menjadi myomer, tetapi membentuk berkas-berkas longitudinal atau obliqua, sebagian terletak di atas vertebrae sebagian diantara processus transversus, dan sebagian lagi diantara ilia dan urostyles
2) Cardiovasculare system (sistem peredaran darah)
Sistem peredaran darah katak terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung katak terdiri :
- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).
3) Digestorium system (sistem pencernaan)
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
1. rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
2. esofagus; berupa saluran pendek,
3. ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,
4. intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
5. kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.
4) Urogenitalia system (system reproduksi)
1. Sistem Genitalia Amfibi Jantan
Pada amfibi jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen. Saluran reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai. Pada urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan lebih kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan.
2. Sistem Genitalia Amfibi Betina
Pada betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium. Saluran reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah caudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka
Untuk menyelidiki dan mengamati bentuk morfologi dan anatomi hewan yang termasuk ke dalam kelas amfibia.
1.2. Dasar Teori
Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.
Amfibi dijumpai diseluruh dunia kecuali di kutub. Mereka menempati sejumlah habitat yang berbeda-beda seperti hutan hujan, kolam, dan danau. Mereka juga ada di daerah berumput di lereng pegunungan tinggi, bahkan juga di gurun. Meskipun amfibi dewasa dapat bertahan hidup selama periode kemarau panjang, umum nya mereka membutuhkan tempat-tempat lembab seperti sungai dan kolam. Diwilayah hutan hujan tropis yang lembab, banyak katak dapat bertahan hidup tanpa memiliki sumber air tetap. Sebagai hewan yang berdarah dingin, amfibi tidak aktif dalam kondisi dingin. Pada kondisi ini mereka melakukan hibernasi, biasanya dalam lumpur di dasar kolam.
Amfibi memiliki ciri umum sebagai berikut :
• Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.
• Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).
• Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
• Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang.
• Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
• Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
• Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Amfibi merupakan tetrapoda atau vertebrata darat terendah. Tidak diragukan lagi, amfibi berasal dari satu nenek moyang ikan. Mungkin ha itu terjadi pada zaman devon. Transisi dari air ke darat tampak pada hal-hal berikut ;
1. Adanya modifikasi tubuh untuk berjalan ke darat disamping kemampuan berenang di air.
2. Tumbuhnya kaki sebagai pengganti sirip.
3. Terjadi perubahan pada kulit, sehingga memungkinkan beradaptasi dengan udara.
4. Terjadinya pergantian insang ke paru-paru.
5. Terjadinya perubahan system sirkulasi untuk keperluan resirasi dengan kulit dan paru-paru.
6. Adanya alat sensoris yang memiliki kemampuan baik di udara maupun didalam air.
Pada kepala terdapat : rims oris yang lebar untuk masuknya makanan, nares externs mempunyai peranan dalam pernafasan, sepasang arganon visus (mata) yang bulat. Di belakang mata terdapat membrane tympani untuk menerima getaran suara. Pada akhir tubuh terdapat anus yang berfungsi sebagai pintu pelepas faeces, urine dan sel kelamin. Extremitas muka yang berupa kaki atau tangan berukuran pendek, terdiri atas : brachium (lengan atas) yang berupa humerus, antibracium (lengan bawah) yang berupa radioulna, carpus (pergelangan tangan), menus (telapak tangan) yang terdiri atas metacarpus dan phalangus (jari-jari); pada telapak tangan terdapat palm, di bawah jari pada hewan jantan terdapat penebalan terutama pada musim kawin. Extremitas belakang yang berupa kaki belakang terdiri atas femur (paha), crus (bagian kaki bawah) yang terdiri atas tibia dan fibula, tarsus (pergelangan kaki), pes (telapak kaki) yang terdiri atas meta tarsus dan phalangus (jari-jari).
Adapun ciri anatomi dari amfibi adalah sebagai berikut :
1) Pencernaan sempurna, berahang juga berkloaka. Mulut berlidah.
2) Alat pernafasan berupa paru-paru, kulit, dan insang. Pertukaran gas terjadi pada kulit. Larva bernafas dengan insang
3) Jantung beruang tiga, dua serambi dan satu bilik. Peredaran darah tertutup terdapat arteri karotis, sistemik, dan pulmokutaneus.
4) Memiliki 3 macam pembuluh balik yaitu vena kafa, vena porta, dan vena pulmokutanus.
5) Ginjal tipe mesonefroid dengan saluran kemih urin keluar lewat kloaka.Kandung kemih merupakan gelembung tipis di sebelah sisi ventral kloaka
6) Otak terbagi menjadi lima bagian dengan 10 saraf cranial.
7) Memiliki kelenjar endokrin dan kelenjer tiroid. Telur terbungkus gelatin, di letakkan dalm air, menetas menjadi larva dan mengalami metamorphosis menjadi katak dewasa.
BAB V
PEMBAHASAN
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Amfibi
Ordo : Anura
Familia : Ranidae
Genus : Rana
Species : Rana cancrivora (katak)
5.1. Morfologi Katak
Badan katak terdiri atas 3 bagian yaitu :
a) Caput (kepala), bentuknya kurang lebih segitiga. Padanya terdapat alat-alat sebagai berikut:
• Rima oris (celah mulut), pada ujung dari rostum (moncong).
• Cavum oris (rongga mulut), di dalam cavum oris terdapat alat-alat:
- Maxilla (rahang atas) mempunyai dentes (gigi) berbentuk conus. Dentes berguna untuk memegang mangsanya tidak untuk menghaluskan.
- Mandibula (rahang bawah), tidak mengandung dentes
- Pallatum (atap mulut)
- Os vomer berbentuk huruf ‘V tidak mengandung dentes.
- Neres posteriors sive choane, merupakan 2 lubang dikanan dan dikir os vemer. Ia menghubungkan cavum nasi (rongga hidung) dan cavum oris.
- Lingua (lidah), berpangkal dicranial mandibula bersifat bifida (bercabang), ujung caudal bebas dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa.
- Ostium tubae auditivar, lubang didekat tiap-tiap sudut mulut, menghubungkan cavum oris dengan rongga telinga
- Dikanan kiri lingua terdapat lubang yang menuju ke saccus voklais (kantong suara).
• Neres anteriores, lubang-lubang kecil terdapat di sebelah dari Rima oris
• Organum visus (alat penglihat) dilengkapi dengan:
- Palpebra superior (pelupuk mata atas).
- Palpebra inferior (pelupuk mata bawah).
- Palpebra nictitans, suatu kulit transparan untuk menjaga mata terhadap kekeringan dan geseran di dalam air.
- Bulbus oculi (bola mata), padanya dapat dilihat dengan jelas adanya, iris dan pupil
b) Cervix (leher) tidak nampak nyata.
c) Truncus (badan), terdapat di sebelah caudal caput pada yang betina relatif lebih besar.
d) Extremetias (anggota badan), ada 2 pasang yaitu :
• Extremitas anterior (anggota badan muka), jumlahnya 1 pasang. Bagiannya adalah:
- Branchum (lengan atas)
- Anterbraceum (lengan bawah)
- Manus (tangan)
- Digiti (jari), berjumlah 4 buah. Pada yang jantan jari yang pertama di mefioventral terdapat penebalan kulit yang lebih banyak pigmennya sehingga tampak warnanya lebih hitam dan akan tampak jelas pada waktu breeding season (masa kelamin), penebalan ini berguna untuk memegang tubuh partnernya pada waktu berpasangan.
• Extremitas posterior (anggota badan belakang).
Juga terdiri atas 1 pasang dimana bagiannya adalah:
- Femur (paha)
- Crus (tungkai paha)
- Pes sive pedes (kaki)
- Digiti (jari) 5 buah)
- Membrana (selaput) untuk berenang dan merupakan kulit tipis diantara digiti
Anatomi Katak
1) Muscular system ( sistem otot )
Sistem otot pada Amfibi merupakan sistem otot yang kompleks. Susunan otot-ototnya memperlihatkan banyak modifikasi berhubung dengan gerakan-gerakan kompleks dari ekstremitates. Musculi dorsi tidak lagi terbagi menjadi myomer, tetapi membentuk berkas-berkas longitudinal atau obliqua, sebagian terletak di atas vertebrae sebagian diantara processus transversus, dan sebagian lagi diantara ilia dan urostyles
2) Cardiovasculare system (sistem peredaran darah)
Sistem peredaran darah katak terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung katak terdiri :
- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).
3) Digestorium system (sistem pencernaan)
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
1. rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
2. esofagus; berupa saluran pendek,
3. ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,
4. intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
5. kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.
4) Urogenitalia system (system reproduksi)
1. Sistem Genitalia Amfibi Jantan
Pada amfibi jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen. Saluran reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai. Pada urodela lebih panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan lebih kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian manik-manik. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan permukaan yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan.
2. Sistem Genitalia Amfibi Betina
Pada betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium. Saluran reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah caudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka
Kamis, 31 Maret 2011
laporan ZOVERT : CLASSIS OSTEICHTHYES
I. TOPIK
“PISCES” (Kelas Osteichtyes)
II. TUJUAN
Mengamati Bentuk Morfologi dan Anatomi dari Kelas Pisces.
III. Dasar Teori
Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia.
Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebagai nama super kelas, dan nama ini diambil dari bahasa latin. Ichtyes juga berarti ikan berasal dari bahasa Yunani dan ini dipakai dalam Ichtyoplogy yang berarti ilmu yang mempelajari tentang ikan.
Ikan merupakan hewan yang tubuhnya ditutupi oleh sisik-sisik yang tersusun dari zat kapur. Permukaan sisik berlendir untuk memudahkan gerakan ikan di dalam air. Ikan bergerak menggunakan sirip. Di sisi kanan dan kiri tubuhnya terdapat gurat sisi yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Gurat sisi juga berfungsi untuk mengetahui arah arus air dan kedalaman air tempat ikan berenang.
Pada umumnya yang dimaksud ikan adalah ikan-ikan yang termasuk ke dalam kelas osteichtyes. Tubuhnya berskeleton, tulang keras, terbungkus oleh kulit yang bersisik, bernapas dengan insang. Bermacam-macam spesies hidup dalam air tawar dan bergaram salah satunya adalah kelas osteichtyes.
Ciri-cirinya adalah :
a) mulut terdapat di bagian depan tubuh.
b) celah insang satu di masing-masing sisi kepala.
c) sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah.
d) kulit licin karena sekresi mucus oleh kelenjar pada kulit
e) system gurat sisi terdapat pada sisi tubuh
f) adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
g) ususnya panjang dan ramping menggulung
h) fertilisasi terjadi di luar tubuh
i) mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar
Ada empat kelas pisces yaitu :
1) Kelas Agnata, Ciri-cirinya adalah :
- Belum mempunyai rahang.
- Bentuk mulut sederhana seperti cacing.
- Terdapat di air tawar dan air asin
2) Kelas Placoderma, Ciri-cirinya adalah :
- Hewan ini mempunyai sisik placoid
3) Kelas Osteichtyes, Ciri-cirinya adalah :
- Tubuhnya berkeleton tulang keras.
- Terbungkus oleh kulit yang bersisik.
- Hidup di air tawar dan asin serta dapat hidup di rawa-rawa.
- Bernapas dengan insang.
- Kulit (integumentum) banyak mengandung mukosa, biasanya diliputi oleh sisik (sisik ganoid), cycloid atau tenoid, beberapa spesies tidak bersisik, bersirip pada bagian baik media dorsal maupun ventral dan pada menyebuluh itu dengan beberapa perkecualian sirip biasanya disokong oleh duri yang tulang keras, tidak berkaki.
- Mulut terletak diujung dan bergigi, rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tulang tempurung kepala, mempunyai dua sacci olfactorius yang umumnya berhubungan dengan rongga mulut, bermata besar, serta tidak memiliki kelopak mata.
- Skeleton terutama berupa tulang keras, kecuali beberapa jenis yang sebagian tulang rawan, berbentuk vertebre bermacam-macam, pinnae caudalis biasanya homocercal, sisa-sisa notocord masing-masing tampak.
- Respirasi (pernapasan) dilakukan dengan branchia (insang) yang terletak pada archus branchiaus yang berada dalam celah insang pada kedua tepi di samping phrinx, tertutup oleh operculum biasanya memiliki vesica pnematica (gelembung udara) dan ductus pneumaticus. Beberapa jenis mempunyai bentuk seperti “paru-paru”, misalnya pada dipnoi.
- Bersifat polikliithermal (berdarah dingin), artinya temperatur badan bervariasi sesuai dengan lingkungannya. Ini disebabkan belum adanya centrum pengatur tubuh.
- Terdapat 10 pasang nervi cranialis.
- Cor, terdiri atas dua ruangan (auriculum dan ventricullum) dengan sinus venosus dan corus arteriosus yang bersifat daerah vena, terdapat empat pasang archus opticus, sel darah merah berbentuk oval dan hanya berisi darah venous (mengandung banyak CO2 dan O2) erytrosit dan bernucleus.
- Memiliki sepasang gonade, ovipar, (beberapa ovivipar dan vivipar, fertilasi (pembuahan) terjadi diluar tubuh kecuali beberapa spesies), telur kecil berukuran sampai 12 mm kandungan telurnya (yolk) bermacam-macam, segmentasi biasanya secara meroblastik, tidak mempunyai membran embrio, hewan mudanya (post larva) kadang-kadang tidak mirip dengan dewasa.
4) Kelas Chondrichtyes, Ciri-cirinya adalah :
- Rangkanya tersusun atas tulang rawan.
- Sirip ekor simetris.
- Tidak terdapat operculum
IV. ALAT DAN BAHAN
1. a). Alat :
Papan bedah / bak lilin
Alat bedah
Cutter / silet yang tajam
b). Bahan
Ikan mas (Cyprinus carpio)
1 buah
1 set
1 buah
1 ekor
V. PROSEDUR KERJA
Kegiatan 1) : Morfologi ikan mas.
a) Menyiapkan alat dan bahan di atas meja yang akan digunakan untuk mengamati objek.
b) Meletakkan ikan mas di atas papan bedah.
c) Kemudian mengamati bentuk morfologinya dan menggambarkan hasil pengamatan serta memberi keterangan pada gambar tersebut.
Kegiatan 2) : Anatomi ikan mas
a) Menyiapkan alat dan bahan di atas meja yang akan digunakan untuk mengamati objek.
b) Meletakkan ikan mas di atas papan bedah.
c) Kemudian memulai melakukan pembedahan pada perut ikan tersebut secara membujur.
d) Selanjutnya mengamati bentuk anatomi dari ikan mas tersebut mulai dari system pencernaan, system pernapasan, dan system urogenitale.
e) Setelah itu, menggambarkannya pada hasil pengamatan serta memberi keterangan pada gambar tersebut.
VII. PEMBAHASAN
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub ordo : Cyprinoidae
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus caprio L.
1. Morfologi Ikan Mas (Cyprinus Carpio)
Tubuh ikan mas dapat dibedakan antara caput (kepala), truncus (badan), dan ekor (caudal).
a) Caput (kepala), terdapat bagian-bagiannya yaitu :
• Rima oris (celah mulut), terdapat pada ujung rostum (moncong)
• Fovea nasalis, sepasang cekung hidung di dorsal mulut sebagai tempat berakhirnya fila olfactorius.
• Organum visus sebagai alat untuk melihat dilengkapi adanya membrana niktitans, yang berfungsi menghindari gesekan mata terhadap air.
• Apparatus opercularis (tutup insang), sepasang terdapat di kanan-kiri bagian belakang caput, berbentuk setengah bulatan. Tutup insang hanya dimiliki oleh ikan bertulang rawan tutup insang tidak ada. Bagian-bagiannya:
- Operculum : Os operculare (bagian dorsal), Os praeoperculare (bagian cranial), Os suboperculare (bagian caudal), Os intreculare (bagian ventral).
- Membrana branchiostegakis, suatu selaput yang terdapat pada tepi caudal overculum dan berakhir bebas.
- Radii branchiostegalis, berupa tulang-tulang kecil bengkok, merupakan rangka (penyokong) membrana branchiostegalis.
b) Truncus (badan), terdapat bagian-bagiannya yaitu :
• Epidermis (kulit luar), tipis, transparan dan licin, karena banyak mengandung mucus (getah lendir), yang menutup tubuh ikan dan mempermudah dalam bergeraknya ikan (mengurangi pergeseran) di dalam air, juga mencegah masuknya organisme-organisme ke dalam tubuhnya.
• Squoma (sisik), terdapat di bawah epidermis termasuk susunan genting dengan bagian belakang bebas sehingga ada bagian sisik yang tertutupi oleh sisik yang lainnya. Pada ikan terdapat empat jenis sisik yaitu : Sisik cycloid, Sisik stenoid, Sisik ganoid, Sisik placoid, Linea lateralis.
2. Anatomi Ikan Mas (Cyprinus Carpio)
a) System digestorium
Sistem digestorium (sistem pencernaan makanan) terdiri dari saluran pencernan dan kelenjar pencernaan.
Trancus digestivus (saluran pencernaan) disusun oleh :
• Cavum oris, pada rahang terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk canus.
- Lingua (lidah) melekat pada dasar mulut dan dapat digerakkan.
- Banyak glandula mocusa, tetapi tidak mempunyai glandula salivales (kelenjar ludah).
• Pharinx (pangkal tenggorokan / tekaka), terdapat di daerah yang sesuai dengan tempat insang dan tampak apabila insang diambil.
• Esophagus (kerongkongan), pendek sebagai lanjutan pahrinx, bentuknya seperti kerucut, terdapat di daerah insang (belakang).
• Ventrikulus (lambung).
• Intestinum (usus)
Glandul digestoria (saluran pencernaan) disusun oleh :
• Hepar (hati), letaknya dibagian rongga badan dan meluas mengelilingi usus.
• Vessica fellea, (kantong empedu) terletak di sebelah ventral dexter hepatis. Bermuara pada ventriculus. Fungsinya untuk menampung bilus dan mencurahkan ke dalam usus bila perlu.
• Pankreas, pada jaringan pancreas bersifat mikroskopik
b) System urogenital.
Terdiri atas organa urgonetalis dan organa genitalia.
Organa genitalis (alat-alat kelamin), terletak di dalam abdomen bagian lateral, diantara usus dan pnematoscyt.
Gonade (kelenjar kelamin), sepasang terdapat dalam abdomen bagian lateral diantara usus dan pneumatiscyt. Saluran dari gonade sangat pendek, bersatu dengan lanjutan dari vesica urinaria, membentuk sinus urogenitalis, pembuahan pada umumnya terjadi secara externa (pembuahan luar)
Organa uropetica (organa exkretoria), terdiri dari :
• Mesonephros, terdapat diantara gelembung berenang dan tulang punggung, bentuknya mempunyai banyak variasi, agak memanjang dengan mempunyai bagian yang membesar dan menjepit diantara kedua penumatoscyt.
• Ductus nesonephridicus (ureter), saluran keluar dari mesonphros sepasang berjalan kebelakang di sebelah ventral tulang punggung, kemudian kedua ureter kiri dan kanan bersatu agak melebar ke sungai sebagai vesica urinaria (gelembung kencing).
c) System respirasi
Alat pernapasan pada ikan berupa inasng (branchia). Bagian-bagian insang adalah:
Archus brancialis (lengkung insang) tampak putih terdiri dari jaringan tulang rawan. Terdapat rigi-rigi sepasang berguna untuk saringan air pernapasan.
Hemibranchia (lembaran insang), berwarna merah terdiri dari bangun seperti sisir, jaringan lunak dan melekat pada archus branchialis.
Holobranchiae, pada tiap-tiap arcus branchialis melekat 2 buah hemibranchia
VIII. KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Morfologi ikan mas (Cyprinus caprio L), terdiri dari :
Caput, terdapat alat-alat yaitu :
- Rima oris (celah mulut).
- Fovea nasalis.
- Apparatus opercularis (tutup insang),
- Cavum oris (rongga mulut).
- Organum vicus (alat penglihat).
Trucus (badan)
- Epidermis (kulit luar)
- Squoma (sisik)
Anatomi ikan mas (Cyprinus caprio L), terdiri dari :
Sistem respirasi
Alat pernapasan pada ikan berupa inasng (branchia). Bagian-bagian insang adalah:
- Archus brancialis (lengkung insang).
- Hemibranchia (lembaran insang).
- Holobranchiae, pada tiap-tiap arcus branchialis melekat 2 buah hemibranchia
System digestorium
• Trancus digestivus : Cavum oris, Pharinx (pangkal tenggorokan / tekaka), Esophagus (kerongkongan), Ventrikulus (lambung), Intestinum (usus)
• Glandul digestoria (saluran pencernaan) : Hepar (hati), Vessica fellea, (kantong empedu), Pankreas.
System urogenital.
• Organa uropoeticum (alat ekskresi) : Mesonephros, Ductus nesonephridicus (ureter),
• Organ genitalis : gonade
IX. DAFTAR PUSTAKA
• Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 1 Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Esis.
• Purnomo, dkk. 2007. Bioogi Kelas XI Jilid 2b SMA. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka.
• Savitri, Shanty. 2006. Bahan Ajar Zoologi Vertebrata. Palangka Raya : FKIP UNPAR.
• Syamsuri, Istamar, dkk. 2002. Biologi 2A SMU Kelas 2. Jakarta : Erlangga.
• Syamsuri, Istamar. 2007. IPA Biologi Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
• Tim Penyusun, 2003. Biologi Untuk Kelas 2 SLTP. Klaten : Intan Pariwara.
• Wijaya, Nuriman, Suatma, Yusnidar.2003/2004. Penuntun Praktikum Zoologi Vertebrata. Palangka Raya : FKIP UNPAR.
Jumat, 18 Maret 2011
IKAN ( PISCES )
SUPERCLASSIS PISCES
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak, jukut dan lain sebagainya.
Kelas Chonrichthyes ( bertulang rawan )
Hewan yang tergolong kelas ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.Pada sebagian besar kelompok ikan ini, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium. Ciri khas lainnya pada Chonrichthyes adalah :
1. mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh
2. celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang berjumlah tiga, enam, atau tujuh celah insang
3. kulit ulet dan kasar bergigi karena adanya sisik gelakoid
4. adanya sepasang pendekep (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina
5. usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama
6. hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan
7. fertilisasi terjadi secara intern
8. bersifat ovipar, yaitu mengeluarkan telur hasil fertilisasi, atau ovovivipar yaitu membawa telur hasil fertilisasi di dalam saluran telur selama perkembangannya hingga menetas
Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut.Hewan yang bertulang rawan di antaranya termasuk hiu, ikan pari, dan chimaera.
Hiu bertubuh langsing.Bagian atas sirip ekornya lebih panjang daripada bagian bawah.Hiu tidak memiliki kantung udara.Ikan pari berbadan pipih atas bawah.Tubuh pipihnya berperan untuk menyembunyikan diri di dasar perairan dan untuk menggali pasir guna mencari makanan berupa hewan lunak dan udang-udangan.Beberapa jenis ikan pari memiliki duri pada ekornya yang seperti pecut dan berfungsi untuk melindungi dari serangan musuh. Jenis lainnya juga ada yang memiliki sengatan listrik.
Kelas Osteichthyes ( bertulang sejati )
Kelompok Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
Ciri-ciri lainnya adalah :
1. mulut terdapat di bagian depan tubuh
2. celah insang satu di masing-masing sisi kepala
3. sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah
4. kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit
5. adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
6. sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh
7. usus panjang dan ramping menggulung
8. fertilisasi terjadi di luar
9. mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar
Respirasi :
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
Bentuk operculum :
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran- lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuklipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele.
Untuk menyimpan cadangan O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Stickney (1979) menyatakan salah satu penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya. Ikan harus mengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan tubuhnya setiap waktu.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang.
Peranannya :
Sumber protein hewahi dan vitamin A, Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh, bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak), bahan praktikum / penelitian tulangnya untuk bahan perekat, sisa-sisanya dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak, jukut dan lain sebagainya.
Kelas Chonrichthyes ( bertulang rawan )
Hewan yang tergolong kelas ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.Pada sebagian besar kelompok ikan ini, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium. Ciri khas lainnya pada Chonrichthyes adalah :
1. mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh
2. celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang berjumlah tiga, enam, atau tujuh celah insang
3. kulit ulet dan kasar bergigi karena adanya sisik gelakoid
4. adanya sepasang pendekep (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina
5. usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama
6. hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan
7. fertilisasi terjadi secara intern
8. bersifat ovipar, yaitu mengeluarkan telur hasil fertilisasi, atau ovovivipar yaitu membawa telur hasil fertilisasi di dalam saluran telur selama perkembangannya hingga menetas
Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut.Hewan yang bertulang rawan di antaranya termasuk hiu, ikan pari, dan chimaera.
Hiu bertubuh langsing.Bagian atas sirip ekornya lebih panjang daripada bagian bawah.Hiu tidak memiliki kantung udara.Ikan pari berbadan pipih atas bawah.Tubuh pipihnya berperan untuk menyembunyikan diri di dasar perairan dan untuk menggali pasir guna mencari makanan berupa hewan lunak dan udang-udangan.Beberapa jenis ikan pari memiliki duri pada ekornya yang seperti pecut dan berfungsi untuk melindungi dari serangan musuh. Jenis lainnya juga ada yang memiliki sengatan listrik.
Kelas Osteichthyes ( bertulang sejati )
Kelompok Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
Ciri-ciri lainnya adalah :
1. mulut terdapat di bagian depan tubuh
2. celah insang satu di masing-masing sisi kepala
3. sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah
4. kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit
5. adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
6. sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh
7. usus panjang dan ramping menggulung
8. fertilisasi terjadi di luar
9. mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar
Respirasi :
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
Bentuk operculum :
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran- lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuklipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele.
Untuk menyimpan cadangan O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Stickney (1979) menyatakan salah satu penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya. Ikan harus mengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan tubuhnya setiap waktu.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang.
Peranannya :
Sumber protein hewahi dan vitamin A, Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh, bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak), bahan praktikum / penelitian tulangnya untuk bahan perekat, sisa-sisanya dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak
pembahasan struktur hewan
JARINGAN DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata.
Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem ilmu yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh dikirimkan arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
JARINGAN OTOT
Struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-sel otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal konduktivitas. Kekhususan ini meliputi pemanjangan sel-selnya sesuai sumbu kontroksi. Pada jaringan otot, sel-sel atau serat otot itu biasanya bergabung dalam berkas-berkas, sehingga jaringan otot tidak hanya terdiri atas serat-serat otot saja. Karena harus melakukan kerja mekanis, serat-serat otot memerlukan banyak kapiler darah yang mendatangkan makanan dan oksigen, dan mengangkut keluar produk sisa toksik. Pembuluh-pembuluh darah itu terdapat di dalam jaringan ikat fibrosa, yang juga berguna untuk mengikat serat-serat otot menjadi satu dan sebagai pembungkus, pelindung sehingga tarikan dapat berlangsung secara efektif.
Komponen-komponen sel-sel otot seperti hal-hal yang lain, tetapi memiliki istilah khusus, membran sel disebut sarkolema, sitoplasma disebut sarkoplasma, retikulum endoplasma disebut retikulum sarkoplasma, dan mitokondria disebut sarkosoma.
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.
Sel otot merupakan sel dengan banyak nuklei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas
Struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-sel otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal konduktivitas. Kekhususan ini meliputi pemanjangan sel-selnya sesuai sumbu kontroksi.
Pada jaringan otot, sel-sel atau serat otot itu biasanya bergabung dalam berkas-berkas, sehingga jaringan otot tidak hanya terdiri atas serat-serat otot saja. Karena harus melakukan kerja mekanis, serat-serat otot memerlukan banyak kapiler darah yang mendatangkan makanan dan oksigen, dan mengangkut keluar produk sisa toksik. Pembuluh-pembuluh darah itu terdapat di dalam jaringan ikat fibrosa, yang juga berguna untuk mengikat serat-serat otot menjadi satu dan sebagai pembungkus, pelindung sehingga tarikan dapat berlangsung secara efektif.
Komponen-komponen sel-sel otot seperti hal-hal yang lain, tetapi memiliki istilah khusus, membran sel disebut sarkolema, sitoplasma disebut sarkoplasma, retikulum endoplasma disebut retikulum sarkoplasma, dan mitokondria disebut sarkosoma. Ada tiga macam otot digolongkan berdasarkan struktur dan fungsi, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos.
OTOT RANGKA
Otot lurik atau otot rangka membentuk daging pada binatang. Dalam keadaan segar berwarna merah muda, sebagian disebabkan pigmen di dalam serat-serat ototnya dan sebagian lagi disebabkan kayanya jaringan itu akan pembuluh-pembuluh darah, tetapi ada variasi warnanya dan dikenal otot “merah” dan otot “putih”. Tiap serat atau sel otot berbebtuk silindris panjang dan berinti banyak. Ujung-ujungnya meruncing atau agak membulat pada perbatasan otot dan tendo. Otot rangka berkontraksi lebih cepat daripada otot polos. Tiap serabut otot diseputi oleh jaringan pengikat yang disebut endomisium. Beberapa serabut otot bergabung membentuk berkas otot atau fasikulus, yang diseliputi oleh jaringan pengikat pirimisium. Beberapa berkas otot bergabung membentuk gumpal otot, yang diselaputi oleh jaringan pengikat epimisium. Dalam selaput otot terdapat serabut kolagen, serabut elastis dan fibroblas dan pembuluh darah.
Struktur Halus
Miofibril yang terlihat sebagai benang-benang panjang dengan diameter 1-3 mikrometer dibawah mikroskop cahaya, terdiri satuan-satuan yang lebih kecil “ miofilamen”. Ada dua macam ukuran yaitu:
a. Filamen yang lebih tebal, mengandung myosin, garis tengah sekitar 12-15 nm denagan panjang 1,5 mikrometer dan menempati bagian tengah sarkomer membentuk pita A
b. Filamen tipis, mengandung aktin, garis tengah 5 nm, dan panjang sekitar 1 mikrometer dan terikat pada kedua belah garis
c. Filamen menengah (intermediate panjang kira-kira 10 nm) membentuk jaring-jaring luas.
d. Filamen tranversal, filamen berbentuk berkas halus menghubungkan miofibril-miofibril berdekatan berjalan antara garis-garis 2 dan garis-garis M.
d. Sistem Membran
Sarkolema terdiri atas membran plasma sel otot itu yang dilapisi oleh suatu lamina basal halus yang ekstraseluler, serta sedikit miofibril kolagen. Retikulum endoplasma yang agranuler sangat banyak dan merupakan suatu sistem tubuli dan sistem bermembran yang sambung-menyambung membentuk selubung di sekitar miofibril. Sarkopolasma memilki banyak sarkosom yang besar dan penuh dengan Krista terdapat di bawah sarkolema.
Macam-macam serabut serat otot
Serat serabut otot terdiri dari tiga macam yaitu:
a. Serat merah : bergaris tengah relatif kecil dengan banyak sarkosom besar yang penuh Krista
b. Serat putih : seratnya lebih besar dan sarkosom-sarkosomnay yang lebih kecil terdapat berpasangan sekitar garis-garis
c. Serat menengah: serat merah yang terdapat pada otot merah, tetapi sarkosom lebih
d. kecil dan garis-garis lebih tebal.
e. Myneoral Junction, bersifat lebih komplek pada serat putih dan penyebaran berbagai jenis serat di dalam suatu otot agaknya dipengaruhi oleh sistem syaraf
Regenerasi
Sesudah mengalami kerusakan, serat otot memiliki kapasitas untuk melakukan regenerasi, tetapi kerusakan berat akan diperbaiki dengan pembentukan jaringan ikat fibrosa dengan meninggalkan parut. Demikian juga bila syaraf pembuluh darah terganggu alirannya, dan serat-serat otot berganerasi dan diganti jaringan ikat fibrosa.
Terdapat meleSelain terdapat melekat pada rangka, otot rangka terdapat pula pada lidah, bibir, daun telinga, kelopak mata, dan diafragma.
OTOT JANTUNG
Otot jantung bersifat lurik dan invalunter berkontraksi secara ritmis dan automatis. Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jamtung) dan pada pembuluh darah yang besar yang secara langsung berhubungan dengan jantung. Pada daerah khusus yang disebut diskus interkalaris. Setiap sel mempunyai panjang sekitar 1x00micrometer dan panjang 15 micrometer, ujungnya terbelah dua yang terletak pada sel yang berdekatan. Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang terdapat pada otot rangka, dan sarkoplasma yang penuh mitokondria. Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan mitokondria yang mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata. Gambaran lurik melintang pada miofibril, dengan guarat-gurat A,1,2,N dan M sebagaimana pada otot rangka juga nyata tetapi guratnya tidak sejelas terdapat pada otot rangka . Intinya lonjong panjang dan terdapat di tengah serat diantara miofibril-miofibril yang divergen. Sekitar inti terdapat daerah sarkoplasma berbentuk gelandong dengan banyak mitokondria.
Struktur Halus
Miofilamen yang mengandung aktin dan myosin terdapat pada rangka dan memperlihatkan susunan yang sama. Walaupun tidak banyak, miofilamen hanya terbatas pada sel-sel otot itu sendiri dan tidak mengalami batas sel. Pengelompokan miofilamen menjadi miofibril tidak sempurna seperti pada otot rangka dan potongan melintang memperlihatkan miofibril-miofibril yang dikelilingi oleh sarkoplasma dan RE. Diskus interkalaris merupakan batas sel yang khusus pada garis-garis. Bila dua sel dapat dipisahkan pada diskus ini, maka permukaan sel yang berhadapan akan memperlihatkan gambaran yang kompleks berupa papilla dan tonjolan-tonjolan.
Kontraksi
Sejak permulaan kehidupan embrional, terjadi kontraksi miogenik spontan pada sel-sel otot jantung. Di beberapa bagian jantung dewasa, sel-sel otot jantung mengalami modifikasi dan membentuk sistem hantar rangsang yangmengandung denyut jantung. Rambatan rangsang terjadi dari sel otot jantung ke sel lain melalui nucleus. Sel-sel miokard atrium berbeda dari sel miokard ventrikel. Sel atrium lebih kecil dengan sistem T yang kurang berkembang.
Regenerasi
Otot jantung lebihtahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot jenis lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda regenerasi setelah terjadinya suatu cedera. Otot jantung yang rusak diperbaiki dengan meninggalkan suatu jaringan parut.
OTOT POLOS
Jenis otot ini disebut juga sebagai otot tidak lurik atauotot involunter. Otot polos terutama terdapat pada bagian visceral, membentuk bagian yang kontraktil pada dinding saluran cerna sejak pertengahan esophagus sampai ke anus, termasuk saluran-saluran keluar kelenjar yang berhubungan dengan sistem ini. Terdapat juga pada sistem pernafasan, sistem reproduksi, pada arteri dan vena, pembuluh limfe, dan dari visera berongga. Seart otot polos dalam keadaan relaksasi merupakan sel panjang, berbentuk gelondong, meruncing di kedua ujungnya dan mempunyai bagian tengah yang lebih lebar, tempat letak intinya. Ukuran tergantung tempatnya dari 20 micrometert pada pembuluh darah sampai 0,005 mm dalam rahim wanita hamil.
Struktur Halus
Dalam sarkoplasma sekitar inti, khususnya pada kutub, terdapat mitokondria, sejumlah elemen dari Retikulum granular dan ribosom-ribosom bebas, suatu aparat golgi kecil, glikogen dan sesekali titik-titik lipid. Sisa sarkoplasma terutama mengandung miofilamen tebal dan tipis dengan perbandingan yang lebih banyak. Sarkolema sebesar 7 nm, diluarnya dilapisi suatu lamina basal, serat-serat retikular dan elastin mengisi celah-celah interseluler sempit.
Kontraksi
Dapat dikatakan satuan kontraktil otot polos adalah sel dan bukan sarkomer (yang tidak ada) rupanya “attachment plaque”. Pada sarkolema dan mpadat sel (dense bodies) dalam sarkoplasma dihubungkan oleh berkas-berkas filamen menengah dengan garis tengah 10 nm, membentuk suatu rangka atau kerangka dalam sev. Badan padat mengandung alfa aktinin, suatu protein yang dapat pada garis-garis yang menjadi tempat perlekatan miofilamen tipis. Kekuatan kontraksi dihasilkan oleh mekanisme filamen yang bergeser antara miofilamen tebal dan tipis dan diteruskan oleh badan padan padat kerangka bsev yang terdiri dari filamen-filamen 10 nm, untuk memendekkkan panjang sel.
Regenerasi
Sebagian besar otot polos dibentuk melalui perkembangan sel-sel mesenkim, walaupun yang terdapat pada iris berasal dari ectoderm. Dalam hubungan dengan beberapa kelenjar dan saluran keluarganya seperti kelenjar-kelenjar liur, kelenjar keringat, dan kelenjar lakrimal, ada sel-sel dengan banyak cirri khas otot polos yang berkembang dari ectoderm dan sel mioepitel. Sel otot polos dapat bertambah ukurannya akibat rangsangan fisiologis (dalam rahim selama kehamilan) dan akibat rangsangan patologis (dalam arteriol pada hipertensi) tyerutama oleh bertambah besarnya masing-masing sel otot.
Perbedaan antara Otot Polos dan Serat Kolagen. Salah satu kesulitan yang paling umum dalam mempelajari jaringan adalah membedakan otot polos dan jaringan ikat padat. Serat-serat otot bersifat seluler dan umumnya terpulas lebih jelas dengan eosin daripada serat-serat kolagen. Intinya terdapat di dalam serat, mungkin berkeriput, dan lebih besar inti fibroblas yang terdapat diantara serat-serat kolagen.
JARINGAN SARAF
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf. Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata.
Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem ilmu yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh dikirimkan arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
JARINGAN OTOT
Struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-sel otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal konduktivitas. Kekhususan ini meliputi pemanjangan sel-selnya sesuai sumbu kontroksi. Pada jaringan otot, sel-sel atau serat otot itu biasanya bergabung dalam berkas-berkas, sehingga jaringan otot tidak hanya terdiri atas serat-serat otot saja. Karena harus melakukan kerja mekanis, serat-serat otot memerlukan banyak kapiler darah yang mendatangkan makanan dan oksigen, dan mengangkut keluar produk sisa toksik. Pembuluh-pembuluh darah itu terdapat di dalam jaringan ikat fibrosa, yang juga berguna untuk mengikat serat-serat otot menjadi satu dan sebagai pembungkus, pelindung sehingga tarikan dapat berlangsung secara efektif.
Komponen-komponen sel-sel otot seperti hal-hal yang lain, tetapi memiliki istilah khusus, membran sel disebut sarkolema, sitoplasma disebut sarkoplasma, retikulum endoplasma disebut retikulum sarkoplasma, dan mitokondria disebut sarkosoma.
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut.
Sel otot merupakan sel dengan banyak nuklei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas
Struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-sel otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal konduktivitas. Kekhususan ini meliputi pemanjangan sel-selnya sesuai sumbu kontroksi.
Pada jaringan otot, sel-sel atau serat otot itu biasanya bergabung dalam berkas-berkas, sehingga jaringan otot tidak hanya terdiri atas serat-serat otot saja. Karena harus melakukan kerja mekanis, serat-serat otot memerlukan banyak kapiler darah yang mendatangkan makanan dan oksigen, dan mengangkut keluar produk sisa toksik. Pembuluh-pembuluh darah itu terdapat di dalam jaringan ikat fibrosa, yang juga berguna untuk mengikat serat-serat otot menjadi satu dan sebagai pembungkus, pelindung sehingga tarikan dapat berlangsung secara efektif.
Komponen-komponen sel-sel otot seperti hal-hal yang lain, tetapi memiliki istilah khusus, membran sel disebut sarkolema, sitoplasma disebut sarkoplasma, retikulum endoplasma disebut retikulum sarkoplasma, dan mitokondria disebut sarkosoma. Ada tiga macam otot digolongkan berdasarkan struktur dan fungsi, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos.
OTOT RANGKA
Otot lurik atau otot rangka membentuk daging pada binatang. Dalam keadaan segar berwarna merah muda, sebagian disebabkan pigmen di dalam serat-serat ototnya dan sebagian lagi disebabkan kayanya jaringan itu akan pembuluh-pembuluh darah, tetapi ada variasi warnanya dan dikenal otot “merah” dan otot “putih”. Tiap serat atau sel otot berbebtuk silindris panjang dan berinti banyak. Ujung-ujungnya meruncing atau agak membulat pada perbatasan otot dan tendo. Otot rangka berkontraksi lebih cepat daripada otot polos. Tiap serabut otot diseputi oleh jaringan pengikat yang disebut endomisium. Beberapa serabut otot bergabung membentuk berkas otot atau fasikulus, yang diseliputi oleh jaringan pengikat pirimisium. Beberapa berkas otot bergabung membentuk gumpal otot, yang diselaputi oleh jaringan pengikat epimisium. Dalam selaput otot terdapat serabut kolagen, serabut elastis dan fibroblas dan pembuluh darah.
Struktur Halus
Miofibril yang terlihat sebagai benang-benang panjang dengan diameter 1-3 mikrometer dibawah mikroskop cahaya, terdiri satuan-satuan yang lebih kecil “ miofilamen”. Ada dua macam ukuran yaitu:
a. Filamen yang lebih tebal, mengandung myosin, garis tengah sekitar 12-15 nm denagan panjang 1,5 mikrometer dan menempati bagian tengah sarkomer membentuk pita A
b. Filamen tipis, mengandung aktin, garis tengah 5 nm, dan panjang sekitar 1 mikrometer dan terikat pada kedua belah garis
c. Filamen menengah (intermediate panjang kira-kira 10 nm) membentuk jaring-jaring luas.
d. Filamen tranversal, filamen berbentuk berkas halus menghubungkan miofibril-miofibril berdekatan berjalan antara garis-garis 2 dan garis-garis M.
d. Sistem Membran
Sarkolema terdiri atas membran plasma sel otot itu yang dilapisi oleh suatu lamina basal halus yang ekstraseluler, serta sedikit miofibril kolagen. Retikulum endoplasma yang agranuler sangat banyak dan merupakan suatu sistem tubuli dan sistem bermembran yang sambung-menyambung membentuk selubung di sekitar miofibril. Sarkopolasma memilki banyak sarkosom yang besar dan penuh dengan Krista terdapat di bawah sarkolema.
Macam-macam serabut serat otot
Serat serabut otot terdiri dari tiga macam yaitu:
a. Serat merah : bergaris tengah relatif kecil dengan banyak sarkosom besar yang penuh Krista
b. Serat putih : seratnya lebih besar dan sarkosom-sarkosomnay yang lebih kecil terdapat berpasangan sekitar garis-garis
c. Serat menengah: serat merah yang terdapat pada otot merah, tetapi sarkosom lebih
d. kecil dan garis-garis lebih tebal.
e. Myneoral Junction, bersifat lebih komplek pada serat putih dan penyebaran berbagai jenis serat di dalam suatu otot agaknya dipengaruhi oleh sistem syaraf
Regenerasi
Sesudah mengalami kerusakan, serat otot memiliki kapasitas untuk melakukan regenerasi, tetapi kerusakan berat akan diperbaiki dengan pembentukan jaringan ikat fibrosa dengan meninggalkan parut. Demikian juga bila syaraf pembuluh darah terganggu alirannya, dan serat-serat otot berganerasi dan diganti jaringan ikat fibrosa.
Terdapat meleSelain terdapat melekat pada rangka, otot rangka terdapat pula pada lidah, bibir, daun telinga, kelopak mata, dan diafragma.
OTOT JANTUNG
Otot jantung bersifat lurik dan invalunter berkontraksi secara ritmis dan automatis. Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jamtung) dan pada pembuluh darah yang besar yang secara langsung berhubungan dengan jantung. Pada daerah khusus yang disebut diskus interkalaris. Setiap sel mempunyai panjang sekitar 1x00micrometer dan panjang 15 micrometer, ujungnya terbelah dua yang terletak pada sel yang berdekatan. Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang terdapat pada otot rangka, dan sarkoplasma yang penuh mitokondria. Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan mitokondria yang mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata. Gambaran lurik melintang pada miofibril, dengan guarat-gurat A,1,2,N dan M sebagaimana pada otot rangka juga nyata tetapi guratnya tidak sejelas terdapat pada otot rangka . Intinya lonjong panjang dan terdapat di tengah serat diantara miofibril-miofibril yang divergen. Sekitar inti terdapat daerah sarkoplasma berbentuk gelandong dengan banyak mitokondria.
Struktur Halus
Miofilamen yang mengandung aktin dan myosin terdapat pada rangka dan memperlihatkan susunan yang sama. Walaupun tidak banyak, miofilamen hanya terbatas pada sel-sel otot itu sendiri dan tidak mengalami batas sel. Pengelompokan miofilamen menjadi miofibril tidak sempurna seperti pada otot rangka dan potongan melintang memperlihatkan miofibril-miofibril yang dikelilingi oleh sarkoplasma dan RE. Diskus interkalaris merupakan batas sel yang khusus pada garis-garis. Bila dua sel dapat dipisahkan pada diskus ini, maka permukaan sel yang berhadapan akan memperlihatkan gambaran yang kompleks berupa papilla dan tonjolan-tonjolan.
Kontraksi
Sejak permulaan kehidupan embrional, terjadi kontraksi miogenik spontan pada sel-sel otot jantung. Di beberapa bagian jantung dewasa, sel-sel otot jantung mengalami modifikasi dan membentuk sistem hantar rangsang yangmengandung denyut jantung. Rambatan rangsang terjadi dari sel otot jantung ke sel lain melalui nucleus. Sel-sel miokard atrium berbeda dari sel miokard ventrikel. Sel atrium lebih kecil dengan sistem T yang kurang berkembang.
Regenerasi
Otot jantung lebihtahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot jenis lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda regenerasi setelah terjadinya suatu cedera. Otot jantung yang rusak diperbaiki dengan meninggalkan suatu jaringan parut.
OTOT POLOS
Jenis otot ini disebut juga sebagai otot tidak lurik atauotot involunter. Otot polos terutama terdapat pada bagian visceral, membentuk bagian yang kontraktil pada dinding saluran cerna sejak pertengahan esophagus sampai ke anus, termasuk saluran-saluran keluar kelenjar yang berhubungan dengan sistem ini. Terdapat juga pada sistem pernafasan, sistem reproduksi, pada arteri dan vena, pembuluh limfe, dan dari visera berongga. Seart otot polos dalam keadaan relaksasi merupakan sel panjang, berbentuk gelondong, meruncing di kedua ujungnya dan mempunyai bagian tengah yang lebih lebar, tempat letak intinya. Ukuran tergantung tempatnya dari 20 micrometert pada pembuluh darah sampai 0,005 mm dalam rahim wanita hamil.
Struktur Halus
Dalam sarkoplasma sekitar inti, khususnya pada kutub, terdapat mitokondria, sejumlah elemen dari Retikulum granular dan ribosom-ribosom bebas, suatu aparat golgi kecil, glikogen dan sesekali titik-titik lipid. Sisa sarkoplasma terutama mengandung miofilamen tebal dan tipis dengan perbandingan yang lebih banyak. Sarkolema sebesar 7 nm, diluarnya dilapisi suatu lamina basal, serat-serat retikular dan elastin mengisi celah-celah interseluler sempit.
Kontraksi
Dapat dikatakan satuan kontraktil otot polos adalah sel dan bukan sarkomer (yang tidak ada) rupanya “attachment plaque”. Pada sarkolema dan mpadat sel (dense bodies) dalam sarkoplasma dihubungkan oleh berkas-berkas filamen menengah dengan garis tengah 10 nm, membentuk suatu rangka atau kerangka dalam sev. Badan padat mengandung alfa aktinin, suatu protein yang dapat pada garis-garis yang menjadi tempat perlekatan miofilamen tipis. Kekuatan kontraksi dihasilkan oleh mekanisme filamen yang bergeser antara miofilamen tebal dan tipis dan diteruskan oleh badan padan padat kerangka bsev yang terdiri dari filamen-filamen 10 nm, untuk memendekkkan panjang sel.
Regenerasi
Sebagian besar otot polos dibentuk melalui perkembangan sel-sel mesenkim, walaupun yang terdapat pada iris berasal dari ectoderm. Dalam hubungan dengan beberapa kelenjar dan saluran keluarganya seperti kelenjar-kelenjar liur, kelenjar keringat, dan kelenjar lakrimal, ada sel-sel dengan banyak cirri khas otot polos yang berkembang dari ectoderm dan sel mioepitel. Sel otot polos dapat bertambah ukurannya akibat rangsangan fisiologis (dalam rahim selama kehamilan) dan akibat rangsangan patologis (dalam arteriol pada hipertensi) tyerutama oleh bertambah besarnya masing-masing sel otot.
Perbedaan antara Otot Polos dan Serat Kolagen. Salah satu kesulitan yang paling umum dalam mempelajari jaringan adalah membedakan otot polos dan jaringan ikat padat. Serat-serat otot bersifat seluler dan umumnya terpulas lebih jelas dengan eosin daripada serat-serat kolagen. Intinya terdapat di dalam serat, mungkin berkeriput, dan lebih besar inti fibroblas yang terdapat diantara serat-serat kolagen.
JARINGAN SARAF
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf. Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf
Langganan:
Postingan (Atom)